Sabtu, 05 Februari 2011

crop cycle

MAGELANG, KOMPAS.com — Dalam sebulan terakhir, tiga tempat di sekitar DI Yogyakarta dihebohkan dengan munculnya pola geometris di area persawahan yang sering disebut crop circle. Yang paling akhir, Sabtu (29/1/2011), pola itu muncul di Dusun Kumbangan, Desa Banyusari, Kecamatan Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah.

Berdasarkan pengamatan di lokasi kejadian, crop circle ketiga itu ternyata punya pola yang berbeda dengan crop circle pertama di Berbah, Sleman, dan crop circle kedua di Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta. Jika dua crop circle sebelumnya punya pola berbentuk lingkaran besar, yang ketiga berupa deretan lingkaran yang lebih kecil.

Pola yang dibentuk sekilas mirip pesawat terbang seperti ini "o o O o o". Terdiri dari lima lingkaran. Lingkaran paling tengah berdiameter sekitar 3 meter, dengan pola jatuh batang padi searah jarum jam. Dua lingkaran di kanan dan dua lingkaran di kiri lingkaran terbesar berdiameter sekitar 1 meter. Pada dua lingkaran yang terdekat dengan lingkaran besar, terdapat satu batang padi yang masih tegak berdiri di tengahnya.

Lingkaran aneh itu ditemukan di sawah milik KH Yasin, Pengasuh Ponpes Hidayatul Mubtadiin. Crop circle itu pertama kali ditemukan Muhaimin (20), salah satu santri, Sabtu (29/1/2011) sekitar pukul 07.00.

Pada Jumat malamnya belum ada keanehan di lahan tersebut. Pukul 22.00, santri lainnya, Irfanuddin (23), saat mengecek kolam lele di sebelah sawah itu, belum melihat crop circle. Sejam kemudian, Irfanuddin mengaku merasakan ada angin besar dan suara gemuruh. Ia lari ke pesantren. Santri-santri lain juga mengetahui tentang angin tersebut.

Kemudian pagi harinya, Sabtu pukul 07.00, Muhaimin (20) menemukan crop circle saat sedang memeriksa tanaman lombok di sebelah sawah lokasi kejadian. Pukul 11.00 Muhaimin menceritakan hal itu kepada Tantowi Jauhari (24). Tantowi langsung ke lokasi kejadian dan memotret. Ia kemudian melaporkan kejadian itu kepada Kepala Dusun Badri. Pukul 17.00 Tantowi mengunggah beberapa foto ke Facebook-nya dan kemudian polisi datang untuk mengamankan dengan garis polisi. (Tribun Jogja/Bakti B dan Hendra K)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar